tk part day

Endang Supadminingsih, SP., MP., Kepala TK Unggulan AL-YA’LU terpilih sebagai Kepala TK Berprestasi I tingkat Nasional.  Prestasi Endang ini juga telah diraih melalui kompetisi berjenjang mulai tingkat gugus, kecamatan, kota hingga provinsi. Berkat prestasinya itu Endang juga mendapat Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
…..Wanita kelahiran Jawa Timur itu meraih gelar Sarjana serta Master dari Universitas Brawijaya Malang. Endang merampungkan S2 dengan predikat sebagai Lulusan Terbaik.
…..Ia mengaku sangat mencintai dunia anak sejak masa kuliah, dan karenanya pula ia tampak sungguh-sungguh menjalani profesi yang kini diembannya yaitu sebagai Kepala TK Unggulan Al-Ya’lu Malang.
…..TK Unggulan Al-Ya’lu di Jl.Teluk Mandar 55 Arjosari Kecamatan Blimbing Malang itu, kata banyak orang bukan sembarang sekolah. Untuk sekelas TK, sekolah ini tampak begitu luas, lengkap dengan tanaman dan taman yang tertata rapi, bersih dan asri. APE atau Alat Permainan Edukatif yang dipunyai tak perlu diragukan lagi. Mulai dari area separtu roda, kereta luncur, lapangan basket anak, hingga kolam renang semuanya ada.
…..Tanggung jawab Endang tidaklah ringan, selain harus menjaga lingkungan sekolah, sebagai manager sekolah ia juga harus membawahi 30 guru TK Al-Ya’lu yang semuanya sudah S1. Apalagi sekolah yang satu ini di desain sebagai sekolah berwawasan internasional. “Melalui program operasional kami terus menyesuaikan sebagai sekolah berwawasan internasional, diantaranya menggenjot guru-guru kami menguasai IPTEK, karena IT tetap penting bagi guru TK, kami juga punya terget kualitas kelulusan siswa agar terus meningkat, serta target pelebaran jaringan mitra pendidikan,” terang wanita berjilbab itu.
…..Mengembangkan TK Al-Ya’lu, Endang mendapat tantangan tersendiri dan luar biasa. Selaian sekolahnya berwawasan internasional, sekolah yang kini mendidik 102 anak itu menerapkan sistem full day school atau sekolah sehari penuh. Padahal untuk jenjang SD, SMP bahkan SMA saja sistem full day school di Indonesia masih banyak dipertentangkan. Apalagi untuk sekelas TK. “Masyarakat terlalu kawatir dan takut, yang penting adalah cara penerapannya tepat,” tandas Endang.
…..Ketika masyarakat masih digelayuti keraguan akan full day school, justru Endang semakin mantap sistem itu di terapkan di Al-Ya’lu. Wanita ini pun membawa konsep full day school di usia dini pada ajang kompetisi kepala sekolah TK se-Indonesia tahun 2007 lalu. Hasilnya? Endanglah jawaranya. Ia terpilih sebagai Kepala TK Berprestasi I tingkat Nasional. Secara otomatis prestasi Endang ini juga berkat kemenangannya mulai tingkat kecamatan, kota hingga propinsi. Berkat prestasinya itu Endang juga mendapat Satya Lencana Pendidikan dari Presiden susilo Bambang Yudhoyono.
…..Makin mantap dengan prestasi, makin mantap Endang menjalani profesinya, dan optimis TK Al-Ya’lu Malang akan sebenar-sebanrnya menjadi sekolah berwawasan internasional serta menjadi rujukan sekolah lain, lokal, nasional, bahkan internasional. Namun, enjoynya Endang dengan profesinya bukan lantas ia melalaikan tugas-tugas keseharian sebagai ibu rumah tangga. “Keluarga itu sentral bagi kami, sehingga tugas sebagai ibu rumah tangga tidak bisa ditinggalkan,” tutur Endang. (JawaPos/19/8/2008).

SEKARANG banyak yayasan yang mendirikan sekolah baik itu TK, SD, SMP, maupun SMA. Mereka berlomba-lomba ingin menjadikan sekolahnya dikenal oleh masyarakat luas.

Akan tetapi, sebagian besar sekolah di Rembang masih bersifat biasa-biasa saja. Artinya, belum menunjukkan nilai lebih menyangkut kelengkapan fasilitas yang dimiliki ataupun penerapan program pendidikannya.

Seiring dengan kemajuan zaman, Yayasan Al-Furqon yang memiliki sekretariat di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kota Rembang tergerak mendirikan sekolah favorit, khususnya untuk tingkatan anak-anak di bawah usia 4 tahun, TK, dan SD.

Secara umum, khususnya menyangkut program pendidikan, sekolah yang dikelola yayasan tersebut tergolong sudah maju karena ditangani oleh guru-guru sarjana. Namun bila berbicara soal fasilitas, tampaknya masih ketinggalan jauh dengan sekolah yang ada di kota-kota besar.

Dengan kenyataan seperti itu, julukan sebagai sekolah favorit atau unggulan belum sepenuhnya memenuhi syarat. Sebab, bagaimanapun canggih dalam menyusun program pendidikan, kalau tidak diimbangi dengan kelengkapan fasilitas hasilnya tidak akan maksimal.

Itulah sebabnya, Wakil Bupati Drs H Nasirul Mahasin MSi, Minggu (30/5/2004), mengajak para pejabat Dinas Pendidikan, pejabat Bagian Kesra, pengurus Gabungan Organisasi Pengelola Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI), pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), dan beberapa anggota DPRD untuk melakukan kunjungan ke Malang, Jatim. Tujuannya adalah melakukan studi banding ke TK Unggulan Al-Ya’lu Malang yang memiliki program pendidikan dan fasilitas cukup canggih.

Ketika sampai di tempat tujuan, rombongan dari Rembang yang berjumlah 101 orang itu banyak yang geleng-geleng kepala sebagai tanda kekaguman ketika melihat proses pendidikan dan fasilitas TK Al-Ya’lu.

Perlu diketahui, TK Unggulan Al-Ya’lu memiliki kurikulum pengembangan kemampuan dasar anak, misalnya menyangkut kemampuan berkomunikasi menggunakan tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab). Selain itu siswa diajari kemampuan untuk berkreasi dalam seni dan teater.

Tentang proses belajarnya, jelas Ketua Perkumpulan Manunggal Bangsa  yang dipercaya mengelola TK tersebut, menggunakan konsep enjoyfull learning dengan metode learning with play. Di sini siswa diberi pelajaran dengan berbagai media dan sarana bermain sehingga mereka merasakan kegembiraan dalam belajar.

Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran, sekolah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang representatif, seperti kelas nyaman dan menyenangkan untuk belajar, tempat bermain luas yang ditunjang sarana dan prasarana yang variatif, rekreatif, simulatif, dan edukatif, serta dilengkapi dengan standar pengamanan tinggi.

Selain itu dilengkapi pula dengan media belajar berbasis teknologi multimedia, laboratorium alam dengan variasi binatang jinak, perpustakaan, kolam renang mini, dan 25 toilet untuk wudu dan mandi.

Sumber: Harian Suara Merdeka 06/09/2004

Archives